Senin, 15 Juli 2013

Bekerjalah,Jangan Menunggu Esok Hari..!

Keras
Kerja Keras
#PenaKamiTidakPuasa

Lihatlah burung kala pagi hari. Dengan semangat ria keluar dari sarang, terbang  mencari rizki. Tentu dengan harapan dapat kembali pulang membawa hasil.   “Kalau kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal niscayaAllah akan memberi kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkanya, berangkat pagi-pagi dengan perut kosong dan pulang sore-sore dengan perut kenyang (HR. Tirmidzi, Ahmad, Dan Ibnu Majah).


Burung menjadikan aktivitas “kerja” sebagai kativitasnya sehari-hari. Tentu selaku manusia kita harus bekerja lebih giat dan semangat daripada makhluk yang bernama “ burung ” tersebut. Dengan alasan yang mungkin telah sering kita dengar bahwa “ Manusia mempunyai akal, sedangkan hewan tidak memiliki akal”.

Bekerja, adalah aktivitas yang dianjurkan dalam Islam. Tentunya bekerja dengan tidak melupakan syari’at-NYA. Artinya, melakukan pekerjaan yang tidak bertentangan dengan Rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Hadist. Dan juga tidak melupakan hak kita sebagai hamba-NYA yang harus kita penuhi ditengah kesibukan kita bekerja. Khalifah Umar bin Khattab r.a pernah berkata “jangan sekali-kali seseorang diantara kamu hanya duduk-duduk saja dan tidak berusaha untuk mencari rezeki, Tahukah kamu, dan semua telah tau, bahwa langit itu tidak akan menurunkan hujan berupa emas atau perak”.

Ya, kita semua telah tahu bahwa langit tidak akan menurunkan hujan berupa emas dan perak. Tetapi, sedikit kita yang menyadarinya hal ini. Hingga malaspun mengakar dalam diri. Padahal, setiap kita telah diberikan potensi. Namun, kemalasan mendorong manusia untuk berkata “aku tak bisa”, “aku tak mampu” dan berbagai macam alasan lainnya.

Berkerja dan berbuat apa yang bisa kita buat adalah wujud kesyukuran dengan apa yang kita punya dan kita miliki. Tidak terlalu penting seberapa sempurna yang kita lakukan. Tetapi hal yang penting adalah seberapa besar usaha kita untuk bekerja dengan sempurna. 
Mungkin kita sering mengeluh dengan kekurangan yang kita punya atau memandang diri tak punya apa-apa. Bukankah Allah telah berkata bahwa Dia tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia? Lantas apa yang diragukan dari perkataan-Nya. Bukankah Dia tidak pernah berdusta?

Maka, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan.  Jangan menunggu sempurna terlebih dahulu, karena jika itu yang ditunggu, betapa sepinya jalan kehidupan ini, karena memang kita tidak ada yang sempurna. Ibarat burung, jika yang bernyanyi adalah burung yang memiliki suara merdu saja, maka betapa sedikitnya suara nyanyian burung di pagi hari.

Berikanlah apa yang bisa diberikan. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainya. Bagamaimana kita akan bermanfaat bagi lainnya jika kaki kita masih malas melangkah? Bagaimana kita akan memberi jika tangan masih terbelenggu oleh rasa tak percaya diri?

“Bersiap dan berbuatlah…
Jangan menunggu datangnya  esok hari..
Karena bisa jadi engaku tidak berbuat apa-apa esok hari..(Hasan Al-Banna)
Bersiap dan berbuatlah..
Selagi kaki dan tangan masih mudah bergerak di manapun dan kapanpun..
Menarilah seakan tidak ada yang melihatmu..
Bernyanyilah sekan tidak ada yang mendengar suaramu
Dan bekerjalah seakan-akan
tidak ada yang memperhatikanmu…


Istana Ukhwah, 25 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar