Kamis, 01 Maret 2012

Al-Qari'ah dan Angka 11

Al-Qur’an adalah kitab yang menyimpan beribu-ribu bahkan berjuta-juta rahasia di dalamnya. Ayat-ayatnya yang indah yang tidak ada bandingannya dengan dengan segala bentuk tulisan apapun di dunia. Dan tidak akan ada yang mampu meniru dan membuat ayat-ayat semisal dengan Al-Qur’an walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastra dan bahasa karena ia merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. Sebagaimana Allah gambarkan di dalam Al-Qur’an :

“ Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah : 23-24)
Walaupun banyak rahasia-rashasia yang terdapat dalam Al-Qur’an, namun masih juga ada umat Islam yang malas menggunakan akalnya untuk berfikir dan menemukan rahasia-rahasia di dalamnya. Jika penyakit kemalasan ini terus dipelihara tentulah sangat berbahaya bagi umat Islam. Bisa jadi, kecintaan kepada Al-Qur’an akan  memudar dan terus memudar . Inilah yang sangat di khawatirkan
Di dalam Al-Qur’an terdapat satu surat bernama Al-Qari’ah. Al-Qari’ah adalah surat ke 101 yang merupakan bagian dari juz ke 30 (juz  ‘Amma) .  Surat ini tergolong ke dalam surat Makiyah. Surat-surat Makkiyah lebih pendek dari surat-surat yang diturunkan di Madinah dan Al-Qari’ah adalah sala  satu  dari sekian banyak contoh surat Makkiyah. Al-Qari’ah disini artinya hari kiamat. Ayat ini menceritakan secara singkat tentang hari kiamat. Lalu, apa kaitanya Al-Qari’ah dengan angka 11? Apakah kiamat akan terjadi di tahun 2011?. Jawabanya tentu “bukan”. Buktinya, kita masih bisa menghirup udara sampai detik ini di tahun 2012. Dan tentu saya bukan pengikut Almarhum Mama Lorenz beserta kawan-kawanya yang akan meneruskan estafet ramalann mereka. Karena hanya Allah yang mengatahui akan tibanya hari kiamat.  
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu Amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui". (QS. Al-A’raf :187)


Baik, Untuk menemukan jawabannya, alangkah baiknya terlebih dahulu kita menghitung jumlah ayat dalam surat ini. Jumlahnya 11 bukan? Ayok kita buktikan.
1. hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.
Ya. Benar, jumlah ayatnya adalah 11. Lantas, dimana letak kaitanya? Saya memandang bahwa Adanya korelasi yang sangat erat antara jumlah surat ini dengan isi kandungan suratnya. Ayat ini menceritakan tentang keadaan manusia di hari kiamat. Dan secara tidak langsung Allah juga menggambarkan suasana manusia di hari kiamat dengan jumlah ayat ini bahwa di hari itu manusia ibaratnya seperti angka 11. Tapi bukan angka 11 yang utuh melainkan angka 11 yang terpisah.
 Angka 11 adalah angka yang terdiri dari gabungan  dua angka  yang sama yaitu  angka 1. Kalau kita baca dengan menggunakan puluhan pastinya akan dibaca “sebelas” tapi kalau  dibaca dengan satuan maka dapat di baca “satu satu”. Dan cara baca yang kedua itulah yang saya gunakan untuk memahami adanya kolerasi antara jumlah ayat dengan kandungan surat ini.

Rasulullah telah memberikan gambaran adalam hadistnya bahwa manusia di hari kiamat akan bersifat satu-satu atau nafsi-nafsi atau dengan kata lain sendiri-sendiri.
Dari Thabit Al-Bani, daripada Usman Am- Nahari berkata : “ Pada suatu hari Nabi SAW menemui Fatimah Az-Zahra r.h. Baginda SAW dapati dia sedang menangis. Baginda Rasulullah SAW bersabda : “ Permata hatiku,  apa yang menyebabkan dirimu menangis ? Fatimah menjawab : “Aku teringat akan firman Allah Ta’ala.”Dan kami akan menghimpun, maka Kami tidak akan mengkhianati walau seorang daripada mereka.” Lalu Nabi SAW pun menangis. Baginga Nabi SAW bersabda : “Wahai permata hatiku, sesungguhnya, aku teringat akan hari yang terlalu dasyat. Umatku telah dikumpulkan pada hari kiamat di kelilingi dosa mereka di atas belakang mereka. Air mata mereka mengalir di pipi. Lalu Fatimah r.h. berkata : “ Wahai bapakku, apakah wanita tidak merasa malu terhadap lelaki?”. Baginda SAW menjawab : “ Wahai Fatimah ! sesungguhnya hari itu, setiap orang akan sibuk dengan untung nasib dirinya. Adapun aku telah mendengar firman Allah Ta’ala : “… Bagi setiap orang dari mereka pada hari itu mempuyai urusan yang menyibukkannya (Abasa : 37).

Begitulah gambaran singkat keadaan manusia di hari kiamat . berdasarkan hadist di atas, dapat kita katakan bahwa manusia pada waktu itu ibarat angka 11 yang terpisah hingga menjadi 1 dan 1. Kalau dulunya di di dunia angka ini dapat menyatu hingga menjadi belasan, tetapi di akhirat akan terpisah  hingga menjadi satuan. Begitulah ibaratnya manusia ketika hari yang sangat dahsyat itu. Semuanya telah disibukkan oleh urusan sendiri, nasib sendiri sehingga berpisah menjadi “satu satu”. Semuanya akan menjadi nafsi-nafsi. Ibu sudah tidak lagi peduli dengan anak-anak dan suaminya. Anak sudah tidak lagi peduli dengan nasib orang tuanya. Atau istilah gaulnya LO LO GUE GUE bukan lagi NGAK ADA LO NGAK RAME. Ya, semuanya akan menjadi NAFSI NAFSI. Contoh nyata yang telah kita saksikan bersama dalam musibah Tsunami yang menimpa Aceh Tahun 2004. Betapa banyak yang kita dapatkan orang-orang yang meninggal dengan keadaan telanjang. Anak yang berpisah dengan orang tuanya. Bahkan, anak dalam genggaman tangannya orangpun akan terlepas. Ini hanya contoh kiamat kecil yang sudah pernah kita saksikan. Jika kiamat kecil saja sudah seperti itu bagaimana lagi dengan kiamat besar ?

Baik, kita tidak menceritakan panjang lebar tentang keadaan manusia di hari kiamat. Tapi, hendak mengatakan bahwa sangat banyak  rahasia-rahasia yang terkandumg di dalam Al-Qur’an . Ini tentu hanya sekelumit contoh yang saya tuliskan sebagai orang yang masih sangat awam pengetahuanya. Probelmanya sekarang adalah maukah kita menyelami lautan rahasia di dalam Al-Qur’an? Meskipun kita tidak bisa menemukan banyak mutiara di dalamnya, tapi setidaknya ada satu saja mutiara yang kita dapatkan untuk bisa  menumbuhkan cinta yang terus-menerus terhadap Al-Qur’an. Mari, kita selami Al-Qur’an.

2 komentar: