Perempuan mana
yang tidak ingin menjadi pribadi yang hebat? Perempuan mana yang tidak ingin
menjadi pribadi yang dipandang mulia? Perempuan mana yang tidak ingin dihargai?
Perempuan mana yang tidak ingin dihormati?. Tidak ada!, dengan yakin saya ingin
menjawab bahwa secara fitrah tidak ada satu pun perempuan yang ingin dipandang
rendah, dilecehkan, tidak dihargai dan tidak dihormati. Karena memang sejatinya
setiap jiwa tidak dicipta oleh Allah untuk
sia-sia, tapi penuh makna dan berharga.
"...Ya
Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau,
Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
(Qs. Ali-Imran: 191 :
Di ayat lain Allah berfirman
“Dan
Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan
dan di lautan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan. “ (QS. Al-Isra’:
70)
Ya, Allah swt
telah memuliakan kita dan telah menundukkan segala yang ada dibumi dan dilangit
untuk kita. Hanya saja, kita sering menjatuhkan diri pada kehinaan. Mengundang manusia
untuk memandang rendah dan hina terhadap diri kita sendiri. Sebab apa? Sebab
kita sendiri yang melupakan seperangkat hukum Allah. Sebab kita sering
melepaskan diri dari tingkah laku islami yang telah Allah garis dengan rapi
dalam kitab suci. Atau bahkan kita tidak begitu mengenali sosok pribadi mulia
yang harus kita teladani sepenuhnya. Ya, Rasulullah Saw, sosok pemuda yang
menjadi teladan utama dalam segala bidang tersebut tidak kita jadikan idola dalam
kehidupan kita. Kita masih berkiblat pada sikap para artis yang sering tayang
dilayar lebar dalam tanyangan yang tidak bermoral.
Perlu kita ketahui bahwa pada dasarnya seluruh perangkat
aturan dari Allah bertujuan untuk mewujudkan kemashlahatan atau maqashid al-syari’ah
yaitu untuk memelihara agama (hizh din), memelihara jiwa (hifz nafs),
memelihara keturunan (hifz nashl), memelihara harta (hifz mal) dan memelihara
akal (hifz aql). Sebagaimana firman Allah :
“ ...Allah menghendaki kemudahan bagimu,
dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Baqarah: 185)
Pun, begitu juga
dengan seperangkat peraturan tentang perempuan. Fakta disekeliling kita
membuktikan bahwa kesadaran perempuan untuk melaksanakan peraturan Allah Swt
masih sangat minim. Tanpa menafikan bahwa juga banyak perempuan yang sangat
patuh dengan peraturan Islam. Contohnya peraturan tentang menutup aurat. Sederetan
alasanpun sering terdengar untuk membenarkan sikap kengganannya dalam menutup
aurat. ‘Ah, aku belum siap pakai jilbab, sikapku masih hancor buuaanget,
jilbabi hati aja dulu deh, ntar baru jilbabi tubuh”. Atau ada lagi yang
berdalih “aku kan bukan anak pesantern, buka anak dayah, bukan kuliah di
universitas islam, ya gak pa-pa dong kalau nggak berjilbab.” Bahkan,
terkadang lingkungan sekitar pun ikut mendukung seseorang untuk tidak menutup
aurat dengan memberikan dukungan-dukungan sesat. Seperti yang sering saya
dengar “pakai jilbab itu ribet, kek mamak-mamak, nggak usah pakai aja.”.
Saudaraku,
kemarilah. Kita simak dengan baik penjelasan saya berikut ini. Semoga dapat menambah
keyakinan kita tentang pentingnya menutup aurat.
Mengapa Harus Menutup Aurat?
Mungkin, kita pernah bertanya “mengapa perempuan dikekang oleh
berbagai macam aturan? Harus pakai jilbab lah, kaus kaki, manset dst. Terus,
bajunya nggak boleh tipis, nggak boleh menerawang, nggak boleh membentuk tubuh,
nggak boleh menyerupai laki-laki dan seperangkat aturan lainnya. Kenapa? Ada
yang tau?
Saudaraku, ternyata Allah
telah menjawab kebingungan kita ini di dalam Al-Qur’an.
“Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali Imran: 14)
Menguraikan tafsir ayat diatas tentu sangat menarik. Akan tetapi, kapasitas
ilmu saya belum cukup untuk menjelskan tafsir ayat tersebut dengan mendetail.
Namun, yang saya pahami dari terjemahan ayat diatas adalah bahwa Allah swt
menciptakan perempuan dengan keindahan. Dan Allah telah menanamkan ke dalam
jiwa manusia cinta akan keindahan. Perempuan adalah salah satu bagian dari
keindahan tersebut. Bahkan, diayat tersebut Allah menyebutkan kata wanita
(perempuan) sebagai keindahan pertama yang dicenderungi oleh manusia sebelum
menyebutkan anak-anak, harta dsb. Dan keindahan itu sering sekali menyilaukan
mata yang memandang, melemahkan iman, memudarkan pesona cinta kita kepada Allah
Swt. Sebab itulah Allah memerintahkan perempuan untuk menjaga keindahannya, untuk membantu kaum adam agar tidak tersilaukan
oleh pandangan keindahan perempuan.
Di ayat lain,
Allah mengatakan bahwa menutup aurat itu bertujuan untuk menjaga kaum perempuan
agar tidak diganggu.
Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232]
ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Al-Ahzab: 59)
Ada kisah menarik yang terjadi dimasa Rasulullah Saw berkaitan dengan poin diatas. Kisah ini
tentang seorang muslimah yang diganggu oleh yahudi Bani Qainuqa’. Peristiwa ini
terjadi setelah perang badar dimana kaum muslimin meraih kemenangan dan kaum
musyirikin mengalami kekalahan besar. Kekalahan ini ternyata membuat kaum
Yahudi Bani Qainuna’ sekamin membenci Rasulullah Saw dan kaum muslimimn.
Merekapun berkeinginan untuk kembali menyerang umat islam. Sikap merekapun
semakin lancang, semakin berani mengolok-olok, mengganggu kaum muslim yang
datang ke pasar, bahkan juga menganggu wanita-wanita muslimah.
Namun, Rasulullah Saw mampu menahan kemarahannya dan orang-orang muslim
pun mampu bersabar atas sikap yahudi Bani Qai’nuqa’. Hingga tibalah suatu hari
dimana kemarahan Rasulullah mulai memuncak. Betapa tidak? Seorang yahudi Bani
Qainuqa’ menganggu seorang wanita Arab yang datang ke pasar dengan mengenakan
jilbabnya. Dengan diam-diam yahudi tersebut
mengikat ujung baju sang muslimah, sehingga tersingkaplah auratnya
tatkala ia bangkit. Dan wanita ini berteriak. Para yahudi yang berada disekitar
pasar itupun ikut tertawa ria melihat keberhasilan yahudi ini dalam menganggu
wanita muslimah tersebut. Seorang laki-laki muslim yang melihat kejadian ini langsung
melompat ke arah yahudi tersebut dan membunuhnya. Dan orang-orang yahudi
lainnya mengikat laki-laki muslim itu lalu membuhnya.
Tibalah berita kejadian itu kepada Rasulllah Saw. Maka, Rasulullah
pun mengerahkan tentara Allah menuju Bani Qainuqa’ untuk berperang melawan kaum
musyirkin. Dalam sejarah islam, perang ini dinamakan dengan perang Bani
Qainuqa’.
Cerita diatas menjadi
salah bukti cintanya Rasulullah Saw kepada kuam perempuan. Menjadi bukti dari
dari sekian banyak bukti lainnya bahwa betapa Islam sangat menghargai dan
menghormati kaum perempuan. Hanya karena perempuan muslimah yang diganggu oleh
Yahudi, Rasulullah Saw mengumandangkan perang untuk membela kaum perempaun.
Bukankah itu pembelaaan yang sangat luar biasa?
Menjadi Pribadi Hebat dengan Menutup Aurat
Tentu
setiap kita ingin menjadi pribadi hebat dan bermanfaat. Terutama Hebat dimata
Allah Swt. Dan juga kita ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk Allah dan
untuk manusia. Untuk menjadi pribadi hebat di mata manusia terkadang harus
memenuhi sederetan syarat yang bermacam-macam. Karena penilaian hebat dari
kacamata manusia itu sangatlah relatif, sesuai dengan keinginan manusia yang
berbeda-beda. Namun, untuk menjadi perempuan hebat dimata Allah itu hanya punya
satu syarat yaitu menjadi “wanita shalehah”. Sebagaiman hadis Rasulullah Saw,.
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik
perhiasan dunia adalah wanita solehah .” (Hadis Riwayat. Muslim no.
1467).
Dalam hadist lain Rasulullah s.a.w. bersabda kepada Umar ibnul
Khathab r.a.:
“Mahukah aku beritakan kepadamu tentang
sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, iaitu isteri solehah
yang apabila dipandang akan menyenangkannya, apabila diperintah akan
mentaatinya, dan apabila ia bepergian si isteri ini akan menjaga
dirinya.” (Hadis
Riwayat Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil t berkata dalam Al-Jami’ush
Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)
Ya, menjadi
pribadi shalehah adalah syarat utama untuk menjadi perempuan hebat. Karena
perempuan shalehah adalah perhiasan dunia yang paling baik, paling hebat
diantara perhiasan-perhiasan lainnya. Yang kemilauan cahayanya tiada tandingan.
Sampai, biadari-bidadari syurga pun cemburu dengan kemilauan cahayanya.
Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha pernah bertanya
kepada Rasulullah, “Wahai
Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang
bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada
bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada
apa yang tidak tampak.” Kemudian, Ummu Salamah kembali bertanya
“Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”. Beliau menjawab,
“Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan
cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih,
pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara
dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak
mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi
dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut
sama sekali.
Adapun syarat utama menjadi perempuan shalehah adalah dengan
mengikuti perintah Allah, melaksanakan segala peraturan Allah dan Rasulullah
Saw. Bukan sekedar mengetahui teori, tapi juga mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Tentunya, menutup
aurat adalah bagian dari kepatuhan kita kepada peraturan—peratuan Allah. Dan
ini juga merupakan bagian dari kecintaan kita kepada Allah dan kepada diri kita
sendiri. Maka, seorang perempuan itu belum bisa dikatakan hebat kalau belum
menutup aurat, sekalipun telah bergelar doktor ataupun profesor. Karena tetap
saja, menutup aurat adalah syarat untuk menjadi perempuan hebatdi mata Allah.
Sebab, dipundak
perempuan Allah titipkan amanah besar. Dan perepuan memainkan peranan penting
dalam kehidupan. Sebagai anak, istri, ibu dan juga bagian dari masyarakat.
Kehebatan perempuan sangat mempengaruhi kehidupan ini. Tegak atau runtuhnya
negeri ini tergantung pada hebat atau rapuhnya
perempuan dalam menjalankan amanah ini. Jikalau menutup aurat yang
merupakan salah satu bagian dari peraturan Allah berani dilanggar, maka bagaimanakah
seorang perempuan mampu tunduk dengan baik kepada orang tua? Bagaimana seorang
perempuan mampu patuh kepada suami? Dan bagaimanakah seorang perempuan mampu
mengabdi kepada masyarakat dan negeri ini? Sedangkan ia telah mengotori agama
dan negeri ini dengan tidak menutup aurat.Karena menutup aurat bukan hanya
sekedar peraturan agama, tetapi juga bagian dari membangun peradaban dunia.
Karena
itu, tutup aurat sekarang juga, jangan tunda-tunda. Jangan pernah ragu dan
takut. Sekalipun kita masih banyak kekurangan dari segi akhlak dan ilmu agama.
Biarlah kita perbaiki secara berbarengan. Menutup tubuh dengan pakain syar’i
dan memperbaiki aklak kita ke arah lebih islami. Semoga, hati, jiwa, dan
pikiran kita ikut terjilbabi dengan balutan iman seiring bersama menutup diri dengan
pakaian islami. Wallahu A’lam.
baru kita bca judul nya ajha dah bsa jdi motivasi,,
BalasHapusapalagi kta bca isinya..
subhanallah..
semangat terus kx ya!!!!!!
baru kita bca judul nya ajha dah bsa jdi motivasi,,
BalasHapusapalagi kta bca isinya..
subhanallah..
semangat terus kx ya!!!!!!