Kamis, 15 Desember 2011

PERAN SISTEM PEMBELAJARAN DAYAH MODERN (DAYAH RUHUL ISLAM ANAK BANGSA) DALAM MEMBENTUK INTELEKTUALITAS DAN MORALITAS PELAJAR DI ACEH (sambungan)a

a.      Peran dalam membentuk intelektualitas
Peran sistem pendidikan dayah dalam membentuk intelektualita
Peran sistem pendidikan dayah dalam membentuk intelektualitas dan moralitas pelajar di Aceh sangatlah Besar.  Hal ini sangat erat kaitannya dengan dua hal yaitu kurikulum yang di terapkan dan tenaga pengajar nya.

Untuk melihat adanya peran sistem pendidikan dayah modern, penulis akan menganalisis berdasarkan data dari dayah Ruhul Islam Anak Bangsa yang telah penulis paparkan sebelumnya. Ada dua Aspek yang akan penulis tinjau untuk membuktikan adanya peran sistem pendidikan ini..
1.      Kurikulum
Di tinjuau darai segi kurikulum dayah modern di Aceh pada Umumnya dan Dayah Ruhul islam pada Khusunya, mengelompokkan pelajarannya, yaitu pelajaran umum dan juga agama. Hal ini menurut penulis merupakan  implementasi dari sebuah ayat Al-Qur’an yang menjelaskan untuk menyeimbangakann antara urusan dunia dengan akhirat. Sebagaimana yang tercanntum dalam surat  Al-Qhasas ayat 77:

Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù š9t?#uä ª!$# u#¤$!$# notÅzFy$# ( Ÿwur š[Ys? y7t7ŠÅÁtR šÆÏB $u÷R9$# ( `Å¡ômr&ur !$yJŸ2 z`|¡ômr& ª!$# šøs9Î) ( Ÿwur Æ÷ö7s? yŠ$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÐÐÈ   
Artinya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”(QS. Al-Qhasas:77)

Dengan kurikulum seperti ini Pelajar tidak hanya diajarkan materi-materi tentang intelektualitas tetapi juga di ajarkan materi tentang moralitas.
Berdasarkan data dari dayah Ruhul Islam Anak Bangsa, Ada Usaha-usaha dayah untuk membentuk intelektualitas pelajar. Di antara usahanya adalah dengan membentuk kegiatan ekstrakurikuler, sepert:
o   Pramuka
o   Percakapan bahasa inggris dan arab
o   Kreasi seni (rapai galeng, dalail khairat dll.
o   Olah raga
o   Qiraatul kutub
o   Debating
o   Speach arab dan inggris
o   Qiraatul kutub
o   Kreasi Produksi (Menjahit, Membuat Guci, Nata De Koko, dan Sablon)
o   Seni Tari (Rapai Geleng dan Likok Pulo)
o   Seni Musik (rebana, Musikalisasi Puisi)
o   Drama Bahasa
o   Kelompok Pakaian Berseragam (Pramuka., PMR dan Paskibraka)
o   Karya Ilmiah Remaja
o   Amaliatut Tadris
o   Bina Tilawatil, Syarh, Famil Quran


2.      Tenaga pengajar
Tidak dapat dipungkiri, bahwa Kualitas belajar mengajar sangat di pengaruhi oleh kualitas kinerja guru.  Guru adalah seorang yang di tiru dan teladan bagi pelajar. karena di percaya dan di yakini apa yang di sampaikanya. Sebagai seorang guru yang ditiru dan di gugu, maka guru memiliki peran yang sangat dominan bagi seorang pelajar. Para Ahli pendidikan di seluruh dunia sepakat bahwa tugas guru ialah mendidik dan mengajar. Mendidik berarti meneruskan dan mngembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar dapat diartikan sebagai upaya meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
             
Kualitas seorang guru sangat erat  kaitannya dengan prestasi  murid. Data di atas memperlihatkan bahwa tenaga pengajar di dayah ruhul Islam  rata-rata memiliki latar belakang pendidkikan yang bagus.  Hal ini bisa kita katakan bahwa tenaga pengajar di dayah tersebut memilki kualitas yang tinggi. Inilah salah satu factor pendukung banyaknya prestasi yang didapatkan oleh pelajar tersebut. Berdasrkan data di atas terbukti bahwa sistem pendidikan dayah modern (dayah Ruhul Islam Anak Bangsa) berhasil membentuk intelektualitas dan Moralitas pelajar di aceh. Pelajar tidak hanya dapat meraih juara di bidang agama saja, tetapi juga di bidang-bidang yang lain. Seperti di bidang olahraga dan bidang studi umum. Selain presatsi juara, para pelajar juga dapat lulus di berbagai univesitas. Baik dalam negeri mupun luar negeri. Semua hal ini dapat terwujud salah satunya  karena diterapkan sistem pendidikan yang baik di dayah tersebut.

A.    Peran sistem pendidikan dalam membentuk moralitas
Untuk melihat adanya peranan sistem pendidikan dayah modern dalam membentuk moralitas pelajar, penulis juga melakukan peninjauann melaui dua aspek sistem pendidikan, yaitu kurikulum dan tenaga pengajar.
1.      Kurikulum
Seperti yang di jelaskan sebelumnya bahwa kurikulum dayah modern tidak hanya berpacu kepada pelajaran umum, tetapi juga mengajarkan pelajaran-pelajaran agama. Dengan kata lain bisa kita katakana bahwa dayah modern mengelompokkan pelajaran kepada dua kelompok, yaitu pelajaran-pelajaran sekolah dan pelajaran-pelajaran dayah. Sehingga dengan penerapan kurikulum seperti ini dapat mendukung terbentuknya pelajar yang tidak hanya memiliki intelektualitas yang tinggi, tetapi juga memilki moralitas yang tinggi.
      Berdasarkan data di atas, menurut penulis   materi-materi yang dapat mendukung terbentuknya moralitas adalah :
1.      Al-Qur’an Hadist
2.      Fiqih
3.      Aqidah Akhlak
4.      Sejarah kebudayaan Islam

Selain dari pelajaran di atas, penerapan wajib menghafal Al-Qur’an juga akan mendukung terbentuknya moralitas pelajarn. Kegiatan-kegiatan yang di terapkan juga ikut mendukung terbentuknya moralitas pelajar.
           
2.Tenaga Pengajar
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa seorang guru akan ditiru oleh muridnya. Guru akan menjadi contoh teladan bagi seorang pelajar. Akhlak seorang guru akan sangat mempengaruhi pembentukan moralitas pelajar. Seorang guru akan lebih berhasil dalam mebentuk moralitas pelajar apabila lansung memberikan contoh dari dirinya. Hal inilah yang telah di contohkan oleh Rasulullah. Keberhasilannya dalam membentuk kahlak umat menjadi lebih baik karena Rasulullah sendiri memberikan teladan yang baik bagi umatnya.





















BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Sitem pembelajaran sangat berperan dalam membentuk intelektualitas dan moralitas pelajar. Sistem pembelajaran dayah modern adalah sistem pembelajaran yang sangat cocok untuk di terapkan menjawab permasalah pelajar sekarang. Dayah dengan langkah yang ditempuh berpotensi melahirkan anak-anak bangsa yang berintelektualitas, bermoralitas, bertakwa, disiplin, ikhlas dalam melaksanakan kewajiban;  menjadi manusia-manusia yang terampil, cerdas, bijaksana dalam bersikap dan berakhlak mulia yang kemudian menjadi panutan dan rujukan masyarakat dalam menyikapi berbagai persoalan. Bahkan, dengan didikannya dayah, berpeluang menciptakan benih pemimpin yang bijak dan berakhlakul karimah.

B.     SARAN
Saran penulis mengenai  sistem pembelajaran di aceh ini sebaiknya mengikuti sistem pendidikan dayah moden dengan diberi tambahan kurikulum yang memuat kurikulum pendidikan yang bersifat umum. Dan dengan ditambahkan kurikulum ini tidak akan mengkikis tradisi dan orisinalitas kekhasan dayah itu sendiri, dikarenakan  penambahan kurikulum  merupakan salah satu cara bagi para lulusan dayah nantinya untuk berinteraksi dalam masyarakat yang hegemoni watak dan budayanya sangat beragam. Dengan kata lain, harus adanya reintegrasi antara pendidikan umum dan agama dalam kurikulum. Reintegrasi (penyatuan kembali) konsep dan metodologi pendidikan dayah dan sekolah dan perguruan tinggi  akan menjadi model pendidikan Islam ideal pada masa sekarang. Sehingga, generasi bangsa tidak hanya memiliki intelektualitas yang tinggi tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar