Selasa, 18 Oktober 2011

Curhat Ayah

oleh Majidah Nur pada 18 Juli 2011 jam 15:22
Nak…
Menjadi ayah itu indah dan mulia..
Dengan itu aku bangga..
Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini..
Kecemasan yang besar dan indah itu karena didasari oleh sebuah cinta..
Meskipun demikian,ketahuilah nak…..
Menjadi ayah itu berat dan sulit..

Tapi ku akui betapa sepanjang masa kehadiranmu disisiku..
Aku seperti menemui makna keberadaanku dan tugas kebapakanku terhadapmu…
Sepanjang masa..,keberadaan mu adalah suatu masa terindah
dan paling aku banggakan di hadapan siapapun..,bahkan di hadapan Tuhan sekalipun, aku membanggakanmu ketika aku duduk berduaan denganmu di hadapannya..
Hingga saat usia senja  menanti
Nak…
Saat pertama engaku hadir,ku cium dan ku peluk engkau sebagai buah cinta ku dan cinta ibumu..
Sebagai bukti dan pengikat bahwa aku dan ibumu tidak akan terpisahkan oleh apapun dan siapapun..
Tapi..,seiring waktu berjalan..
Ketika engkau tumbuh besar dan telah pula pandai bicara..
Ketika engkau telah mampu membantah suruhanku  dengan kata “ngak mau”
Tersentak di dadaku,hingga membuat diriku tersadarkan..
Siapa engkau sesungguhnya…
Engakau ternyata bukan milikku,bukan pula milik istriku ibumu..
Engkau adalah milik Allah yang dititipkan kepadaku..
Dari itu tak ada hak ku untuk menuntut pengabdian darimu…
Karena pengabdian sesungguhnya hanya patut untuk-Nya
Sejak saat itu,satu-satunya usahaku adalah mendekatkan mu kepada pemilikmu yang sebenarnya,,
Tugasku bukanlah membuatmu di kagumi oleh orang lain,tapi tugasku sebenarnya adalah membuatmu di cintai Allah..
Untuk itu aku harus mendekatkanmu kepada-Nya..
Dan inilah usaha terberatku..karena dari situ artinya aku harus terlebih dahulu memberikan contoh bagaimana mendekatkan diri dengan-Nya..
Keinginanku harus sesuai dengan keingina-Nya..
Sang pemilikmu..
Agar perjalanku untuk mendekatkanmu kepada-Nya tak lagi terlalu sulit
Kemudian kitapun memulai perjalanan ini..
Berdua bergandengan dengan ibumu..
Tak pernah engkau kami biarkan tersandung kerikil tajam…
Terperosok ke lembah hitam..
Ku genggam jarimu..kupeluk jiwamu..,agar dapat kau rasakan hangatnya perjlanan rohani ini,

Saat engkau mengeluh letih berjalan
Kutarik engaku dengan belaian sayap
Kerena kita memang tak boleh berhenti..
Perjalanan mendekat dengan-Nya tak kenal letih
Tak kenal berhenti,
"Berhenti berarti mati mata hati.."
Inilah kata-kata  aku acap kali ku belai, ku peluk dank u usap airmatamu ketika engkau
Hamper putus asa..
Akhirnya Nak…
Kalau nanti kita semua manusia dikumpulkan di hadapan-Nya di  padang mahsyar
Kudapati jarakku amat jauh dari-Nya..
Aku ikhlas,aku rela,dan aku redha..
Karena seperti itulah aku di dunia..
Tapi..
Kalau boleh aku berharap
Aku ingin melihatmu disaat itu engaku berada dalam pelukan-Nya
Dekat sekali dengan cinta kasih-Nya
Bangga aku nak..! aku bangga…!!
Karena itulha bukti bahwa engkau yang dititipkan kepadaku
Telah dapat pula aku kembalikan kepada pemilik Nya Allah rabbul ‘Alamin


***dipetik dari karya seseorang yang lom di kenal penulisnya,,,,^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar