Duhai jiwa…
Diamana api semangat yang dulu
begitu membara? Menyala-nyala di jiwa?
Sudah redupkah ia? Atau bahkan
lenyap disirami air kemalasan?
Dipadamkan oleh hujan kelalaian
Duhai jiwa…
Kemana semangat itu pergi?
Dimana ia bersembunyi?
Katanya engkau hendak
mengukir prestasi
Mengabadikan jejak dengan tulisanmu
nanti
Memberikan inspirasi dengan
kata-kata yang dikemasi
Bukankah dulu kau telah berjanji
untuk terus menarikan pena ini?
Menuangkan tintanya menjadi tulisan
bermakna?
Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak membiarkan tangan ini terhenti?
Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak membiarkan tangan ini terhenti?
Terbelenggu oleh kemalasan ?
Terkunci oleh rasa tak percaya diri?
Apakah kau telah lupa dengan janji itu?
Apakah kau telah lupa dengan janji itu?
Duhai jiwa…
Aku butuh semangat untuk mengukir
jejak-jejak impian ini
Menaburi dunia ini dengan kelebihan
yang DIA beri
Bukan mebanjiri dunia dengan airmata
penyesalan akan kekurangan yang melakat pada diri
Duhai jiwa…
Atau mungkin engkau telah tertutupi
dengan segumpalan debu dan noda..
Hingga tak ada lagi ruang bagi DIA
untuk menanamkan semangat didalamnya..
Karena sejatinya semangat itu tumbuh
pada jiwa yang suci..
Benarkah engkau telah telah tetutup
noda?
Jika ia, sucikan lagi dengan
mendekat pada-Nya
Agar ada tempat bagi-Nya untuk
menamkan semangat di jiwa…
Duhai jiwa…
Aku merindukan semangat itu..
Sediakan lagi ruang untuk tetap tumbuh didalammu
Munculkan kembali ia dalam setiap
derap langkahku
Hadirkan lagi ia dalam hari-hariku
Jika semangat itu dicuri oleh
kesibukan-kesibukan
Carikan lagi ia hingga dapat kembali
kau genggam
Dan tempatkan lagi ia dalam ruangmu
Kunci ia dengan kedekatan pada-Nya
Penjarakan ia dengan niat ikhlas
karena-Nya
Agar perjalanan ini terus berlanjut
Hingga malaikat maut menjemput
Tidak ada komentar:
Posting Komentar